Jumat, 23 Desember 2011

Kebutuhan mimpi dalam tidur

Orang mengatakan waktu dapat menyembuhkan semua luka. Itu ternyata ada benarnya. Riset terbaru dari University of California, Berkeley, mengindikasikan bahwa lamanya waktu bermimpi ketika tidur dapat mengatasi penderitaan yang menyakitkan.
http://image.tempointeraktif.com/?id=63871&width=475

Peneliti UC Berkeley menemukan bahwa, selama fase mimpi dalam tidur, atau tidur rapid eye movement (REM), yaitu ketika bola mata bergerak cepat saat tidur, zat kimia stres dipadamkan dan otak memproses pengalaman emosional dan mengikis memori yang menyakitkan.

Temuan ini menawarkan sebuah penjelasan yang menarik soal mengapa orang yang menderita kelainan stres pasca-kejadian traumatis, seperti veteran perang, menemui kesulitan untuk pulih dari pengalaman yang membuatnya tertekan dan berulang kali dihantui mimpi buruk. Penelitian ini juga menawarkan jawaban mengapa kita bermimpi.

"Tahap mimpi tidur, berdasarkan komposisi neurokimianya yang unik, memberikan semacam terapi sepanjang malam, sejenis balsam menenangkan yang membuang semua hal yang tajam dari pengalaman emosional pada hari sebelumnya," kata Matthew Walker, dosen psikologi dan neuroscience di universitas itu yang terlibat dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology.

Bagi penderita stres pasca-peristiwa traumatis, terapi malam ini mungkin tidak bekerja secara efektif. "Sehingga ketika kilas balik, misalnya dipicu oleh ban mobil meletus, mereka mengalami kembali seluruh pengalaman mengerikan itu karena emosinya tidak disingkirkan dari memori dengan benar selama tidur," kata Walker.

Hasil studi ini menawarkan berbagai informasi tentang fungsi emosional tidur REM, yang biasanya mencakup 20 persen dari waktu tidur seorang manusia sehat.

Studi otak sebelumnya mengindikasikan bahwa pola tidur sehat itu tidak berjalan sebagaimana mestinya pada orang yang menderita kelainan seperti trauma dan depresi.

Sumber :
tempo.co

Minggu, 25 September 2011

sejarah PMI

Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.

Kamis, 22 September 2011

butterfly fly away

You tucked me in, turned out the light
Kept me safe and sound at night
Little girls depend on things like that

Minggu, 18 September 2011

mencari ilmu

salam hangat untuk semua pembaca setia..pada sore ini.. ustadz melihat beberapa murid yang tidur di bangku kelas di tengah pelajaran berlangsung..
kemudian sang Ustadz berkata :
"ketika seseorang sedang tidur.. maka tidaklah apa yang aku terangkan akan dia mengerti..
penjelasan dariku akan melewati dirinya.. sehingga dia tidak memahami..
bukannya aku menghendaki agar semua dari kalian faham.. tetapi.. aku sangatlah antusias untuk itu..
bisa saja aku tidak membangunkannya.. aku tetap mengajar..
yang faham biarlah faham.. dan yang tidak faham.. biarlah dia tidak faham karena itu adalah salahnya sendiri..
akan tetapi..
ini bukanlah hanya soal ijazah..

Minggu, 11 September 2011

buat apa sih? sebenernya sama aja


Kita emang ga tabu lagi dengan kata “pacaran”.
Dari yang aku tahu, pacaran tu cuma sebuah ikatan, semacam janji, yang mana janji tu ga bakal abadi. Dan disini ada akadnya, yaitu saat si cowo meminta si cewe untuk menjadi “kekasih”nya dan si cewe menyanggupinya, ataupun sebaliknya. Maka dengan begitu mereka dikatakan telah sah “berpacaran”.


begini seharusnya !


Ustadzah atau guru adalah orang tua kita di sekolah.
Ya ! kita memang telah sering mendengar kata-kata tersebut, dan mungkin sebagian besar dari kita telah merasakannya, maksudku merasakan ikatan murid dengan guru bak orang tua dengan anak.
Tapi kali ini BEDA !!!
Bukanlah beliau ku anggap sebagai orang tuaku, tapi malah jadi “Kakak ku”. Kakak yang memberikan perhatian yang sangat kepada  adik-adiknya, memang bukan seperti ikatan kakak dan adik pada lumrahnya, melainkan seorang kakak yang istimewa, kakak yang benar-benar aku segani dan aku hormati.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Fir'aun? Bukan nama tapi gelar


Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan salah satu mu’jizat Nabi Musa yang membelah lautan dengan tongkatnya guna menghindari kejaran fir’aun dan balatentaranya. 
Fir’aun (Pharaoh) merupakan gelar yang diberikan kepada raja-raja Mesir kuno. Asal usul istilah Fir’aun sebenarnya merujuk kepada nama istana tempat berdiamnya seorang raja, namun lama – kelamaan digunakan sebagai gelar raja-raja Mesir kuno.